Wednesday, December 31, 2014

"Special"

“Brugg” suara bantingan pintu terdengar sangat keras.
Perasaan Nisa hari ini memang sedang kacau. Ya, hari ini adalah hari pembagian rapot di sekolahnya. Sejak Kelas 1 SD sampai kelas XI ia dikenal sebagai bintang sekolah, ia tidak pernah mendapat juara selain juara umum selain itu dia pun dikenal sebagai juara oliampiade Sains. Namun hari ini, betapa terkejutnya dia saat pengumuman juara ia dipanggil sebagai juara ke 3 di kelasnya. “Hah?” semua orang menatap dengan tatapan tak percaya kepada Nisa. Namun sebagian orang justru terlihat senang karena ia kini terkalahkan. Meski begitu ia tetap bersikap profesional ia tetap mengucapkan selamat kepada temannya yang mendapat juara. Para siswa kelas XII berkumpul di aula, mereka harus mendengarkan wejangan dari Kepala Sekolah.
“Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu” salam pembuka diucapkan kepala sekolah
“Waalaikumsallam warrahmatullahi wabarakatu” balas semua murid kelas XII
“Bapak ucapkan selamat kepada juara tahun ini dan bagi kalian yang belum mendapat juara berusahalah lebih giat lagi agar kalian bisa mendapat juara di tahun depan” Tutur kepala sekolah
Nisa masih saja melamun, dan celakanya Kepala Sekolah melihat itu.
“Nisa.. Nisa.. Nisa... Nisaaa... !!” panggil Kepala sekolah dengan nada tinggi
“Eh ya ya pak..” Jawab Nisa tergagap
“Kamu tidak memperhatikan bapak yah. Iya, bapak tahu kalau kamu adalah bintang di sekolah ini, juara oliampiade, tidak pernah mendapat juara selain juara umum tapi bukan berarti kamu tidak mendengar wejangan bapak. Jangan pernah merasa kamu adalah yang terhebat. Dengarkan, ini juga penting untuk masa depanmu!” Jelas kepala sekolah panjang lebar.
“yee si Bapak, dia sekarang udah terkalahkan kali pak” celetuk seorang siswi
“Deg” hati Nisa mulai panas bak tersulut api.
“Oh iya ya? Bapak lupa. Ya sudah, sudah mari kita lanjutkan. Nisa sekarang kamu harus mendengarkannya!” Sahut Kepala sekolah
“Baik pak” Jawab Nisa
Acara wejangan Kepala Sekolah tlah usai. Semua siswa boleh pulang ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, bisikan-bisikan orang tentang kalahnya Nisa masih santer terdengar. Jelas ini mengganggu Nisa. Nisa memang kecewa dengan prestasinya semester ini, tapi ia lebih kecewa melihat teman-temannya yang malah menggosipkan kekalahannya bukan memberi semangat lebih kepadanya. Ia benar-benar kecewa, kenapa disaat ia terjatuh tak ada satu orangpun yang membantu ia bangun. Padahal saat dia berjaya dulu, ia selalu membantu mereka, membantu menerangkan pelanjaran yang mereka tidak mengerti, mencotekkan jawaban ulangan, melihatkan mereka pekerjaan rumahnya. Sungguh ini benar-benar memukul batin Nisa. Mata Nisa mulai basah oleh airmata kekecewaan. Ia bahkan berjanji bahwa ia tak mau mempunyai teman seperti mereka lagi. Hanya ada ketika mereka butuh tapi ketika ia yang butuh mereka meninggalkan dirinya sendirian. Nisa semakin mempercepat langkahnya, mendengar bisikan-bisikan itu membuat Nisa ingin cepat sampai di rumah.
“Tutt.. tut.. Selamat Nisa” suara terompet terdengar saat Nisa membukakan pintu.
Ternyata Nisa dibuatkan sebuah pesta kejutan oleh papahnya atas Prestasi Nisa Semester ini. Di kain besar itu bertuliskan “Selamat Nisa karena telah menjadi Juara yang tak terkalahkan”.
“Ada apa ini mah pah?” Tanya Nisa
“Lho? Ada apa? Ini pesta buat merayakan juaranya kamu sayang. Kamu juara lagi kan semester ini” Ucap Papahnya bahagia
“Maaf pah, tapi Nisa tidak mendapat juara semester ini. Nisa hanya mendapat juara 3” Sahut Nisa lemah
“Apa? Jadi kamu juara 3.. Nisa.. Nisa.. bagaimana bisa kamu mendapat juara 3, bahkan dalam sejarah Keluarga Djatmiko belum pernah ada yang mendapat juara 3 yang ada hanya juara 1 Juara 1 dan Juara 1. Papah yakin ada hal yang menyebabkan kamu menjadi juara 3, pasti kamu punya pacar yah. Makanya prestasi kamu turun”
“Engga pah, engga.. Nisa ga pacaran”
“halah.. alasan. Sudahlah, Papah males sama kamu. Kamu telah mencoreng nama baik keluarga ini. Bi.. Bi.. bereskan kembali semua ini. Pestanya batal, Dia sudah tidak menjadi juara lagi sudah tak bisa dibanggakan”
Meledaklah segala emosi yang Nisa tahan dari tadi.
“Apa semua orang mencintai Nisa hanya karena Nisa Pintar? Apa semua menganngap Nisa ada karena Nisa Juara? Apa tak ada satu orang saja yang mau merangkul Nisa saat Nisa sedang jatuh seperti ini? Apa ga ada? Nisa juga manusia pah, mah. Nisa juga bisa kalah. Nisa juga bisa sedih. Nisa juga pengen ada orang yang mencintai Nisa dengan tulus tanpa memandang siapa Nisa, Dari keluarga mana Nisa berasal. Nisa Capek! ” Nisa menangis sejadi-jadinya. Kemudian ia pergi ke suatu tempat untu menenangkan diri.
“Awaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssssssssssssssssss” Sahut seorang anak perempuan sambil mendorong Nisa.
Nisa tersungkur jatuh.
“kaka ga apa-apa? Maaf yah tadi aku terpaksa dorong kakak kalau ga begitu kakak bisa tertabrak mobil.” Ucap si gadis berpipi tembem.
“Ma.. ma.. kasih ya.. nama kamu siapa?” Tanya Nisa
“Nama aku Arum ka. Ayo ka, kakak ikut ke rumahku yuk biar aku obati lukanya”Ajak Arum sambil memapah Nisa.
Namun bukan sebuah rumah yang Nisa datangi, tapi Panti asuhan
“Lho ko malah Ke Panti Asuhan sih?” Tanya Nisa heran
“Ini memang rumah Arum. Sejak kecil Arum tinggal disini. Ayo ka, masuk!” Ajak Arum
Nisa masuk dengan perasaan teramat sakit. Perih. Sedih. Itulah yang Nisa rasakan ketika melihat anak-anak di Panti asuhan ini. Anak-anak di Panti Asuhan ini memang berbeda. Mereka tak seperti Nisa. Beberapa dari Mereka lumpuh, tuna rungu, tuna wicara dan berbagai perbedaan lainnya.
“Siapa ini Arum?” tanya seorang Ibu betubuh kurus
“Ini ka Nisa. Ibu, apa ibu punya obat merah? Ka Nisa terluka bu..” jelas Arum
“Ada. Ambil saja dikamar Ibu” Jawab Ibu kurus itu
“Nisa.. salam kenal..” Nisa memperkenalkan diri kepada ibu itu.
“Senang bertemu denganmu Nak Nisa” Balas Ibu Panti
“Bu, kalau Nisa boleh tahu apa semua anak-anak disini berkebutuhan khusus?”
“Ya, memang Panti ini dibangun untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.”
“Tapi Arum tidak?”
“semua orang yang melihat Arum pasti tak menyangka jika ia berkebutuhan khusus. Wajar memang, karena Arum adalah gadis yang selalu ceria. Tapi itu salah nak, Arum justru sangat istimewa. Ia itu menderita kanker darah. Dokter memperkirakan umurnya tidak akan lama. Ibu hampir tak bisa membayangkan mengapa Tuhan tega memberi penyakit seperti itu kepada Arum. Seorang gadis yang tak tahu siapa orangtuanya, gadis yang selalu menebar keceriaan kepada orang-orang di sekitarnya. Seorang gadis yang memiliki tujuan hidup sederhana, ia ingin menjadi hamba Allah yang taat, agar ia bisa masuk ke surga dan bertemu orang tuanya disana” Cerita Ibu panti sambil terus menitikan airmata.
Nisa pun menangis. Tangisannya kini bukan lagi karena kebenciannya terhadap orang-orang.
“Anak-anak di Panti ini selalu bercerita bahwa Orang-orang seperti Ibu, seperti kamu, dan manusia normal lainnya adalah orang-orang special. Mereka begitu kagum kepada orang-orang seperti kita, mereka berfikir bahwa segala kenormalan yang kita milki adalah kespecialan yang diberi Allah. Mereka pernah berkata, Bu.. enak ya menjadi seperti ibu, bisa berjalan, bisa mendengar, bisa melihat, dan bisa melakukan apa saja yang ibu inginkan tanpa perlu khawatir tentang apakah itu akan berbahaya terhadap hidup ibu” lagi-lagi ia menceritakannya sambil terus menagis.
“Special? Nisa fikir merekalah manusia special itu. Mereka bahkan masih bisa bersyukur meski keadaan mereka seperti itu. Mereka masih bisa berbuat kebaikan meski takdir terlihat kejam kepada mereka” Tutur Nisa
“Iya Nisa memang benar. Sangat benar. Mereka adalah makhluk makhluk special yang mengajarkan kita cara bersyukur, cara memandang dunia, dan cara berbuat kebaikan, namun, kita juga makhluk special yang diberi akal dan fikiran yang mampu mengambil pelajaran dari mereka, memberikan semangat kepada mereka, memberi pengertian bahwa Allah maha adil. Semua makhluk itu terlahir sebagai makhluk special. Tak akan ada satu kekurangan pun yang akan mengurangi kespecialan itu. Meski orang-orang sekitar menganggap kita hina, sebenarnya itu bukanlah sebuah hinaan namun sebuah motivasi agar kita terus menerus mengembangkan kespecialan yang ada dalam diri kita. Hingga mereka menyadari bahwa kita memang special” dengan terisak, Ibu Panti terus bercerita.
“Dulu Nisa memang menganggap diri Nisa special karena Nisa selalu juara. Tapi kini, Nisa sudah tidak special lagi semua orang sekarang menjauhi Nisa karena Nisa sudah tidak pintar lagi” keluh Nisa.
“Kamu salah Nisa. Justru itu adalah kespecialan yang akan Allah tunjukan kepadamu. Pertama, kamu special karena kamu bisa merakan tidak juara seperti orang-orang. Jika tidak demikian, pasti kamu tak akan merasa bahwa betapa berharganya juara karena selama ini kamu merasa mudah untuk mendapatkannya. Kedua, special karena kamu bisa merasakan jatuh dan berusaha untuk bangun lagi dengan usaha yang keras. Dan betapa senangnya kamu jika kamu bisa bangun dari keterpurukan itu. Ketiga, special karena kamu bisa mengetahui orang-orang yang tulus menyayangi mu. Terakhir, special karena orangtua mu pun akan sadar jika kamu adalah manusia, yang bisa kalah, yang bisa menang, yang masih butuh kasih sayang mereka meski kamu adalah seorang juara. Kespecialan yang kamu terima saat ini, tentu saja akan mengubah jalan fikirannmu dan jalan fikiran orang-orang disekitarmu juga.”
Tak terbantahkan, jika semua penjelasan Ibu Panti itu sangat tepat. Tepat sekali.
“Ini ka obat merahnya. Cepet diobati ya ka, biar gak infeksi. Hehe..” Dengan senyum sumringah dan pipi tembem yang terlihat semakin lucu Arum memberikan obat merah itu.
“Terimakasih Arum” Sahut Nisa.
 Sebenarnya ucapan terimakasih itu tidak hanya untuk obat merahnya, namun untuk kehebatan Arum karena telah menyelamatkannya, dan... tentu saja pelajaran hidup yang telah Nisa dapat di panti ini. Jika Arum tak mengajaknya, mana mungkin ia bisa sadar bahwa dirinya itu Special.

 "Created by Mutia Rizka Isnaini"








Tuesday, December 30, 2014

Percayalah ({})

Aku yakin semua orang di jagad raya ini mempunyai harapan
Ya, semua orang memang membentuk jutaan harapan
Harapan yang teramat indah hingga kita ingin terus mengingatnya
Erat, sangat erat kita pegang harapan itu
karena dengan harapan lah nanti kita bisa membuat kebahagiaan
Ketika kita membuatnya..
semuanya terasa mudah
hanya mengikuti alurNya maka kita bisa mewujudkan harapan itu
Terlebih, kita selalu  berfikir bahwa kita memiliki banyak kelebihan yang mempermudah mewujudkannya..

Namun sia-sialah semuanya..
Ketika Rabb berkehendak lain..
Ketika keadaan tak mengizinkannya
Ketika para malaikat pun tak mengamininya
Harapan itu hanya sebuah kesia-siaan..
Tak lebih sebagai bunga tidur semata
Ya, semua orang mengatakan bahwa manusia hanya bisa merencanakan tapi Allah yang menentukan
Lantas, jika Sang khalik tidak menghendaki harapan kita lalu kita bisa beranggapan bahwa Dia itu tak sayang terhadap kita
Lantas, jika Keadaan tidak mengizinkan kita untuk mewujudkannya kita bisa berfikir bahwa keadaan itu benar-benar tidak memihak kita
Lantas, jika para malaikat tidak ikut mengamini harapan-harapan kita kita bisa berkata bahwa malaikat tak mau membantu kita
Tidak, sama sekali Tidak..
Allah adalah dzat yang telah menciptakan kita
Dia lebih tahu apa-apa yang tidak ketahui
Dialah sang Maha segalanya..
Mungkin ia tidak mengabulkannya, tapi bukan berarti ia tidak mengetahui harapan-harapan kita..
Percayalah, keputusan allah adalah yang paling baik, yang paling bijak, dan yang paling sempurna
Ia tidak akan mengecewakan hambanya jika hambanya itu senantiasa taqwa dan percaya padanya
Tenanglah, allah mengetahui segalanya..
Ketika dia tidak mewujudkan harapan-harapan itu, ia bukan berarti jahat
Tapi ia sudah menyiapkan hal yang lebih indah dari harapan-harapan kita itu..
Dialah Sang Maha
Dia memberi yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan
Percayalah ....

Friday, December 26, 2014

Encep Became Actor



In Encep’s House
Encep was hoeing, then Cucun close to Cecep.
Cucun : My beloved, look at my stomach! Day by day, greater unborn. We will be parents soon. (Happy)
Encep : (stop his work) of course honey, we will be happy family. But, how the cost of your birth? Until now, i still don’t have money.
Cucun : huftt.. don’t be sad my beloved, insyaallah Allah will give us money for our child.
Encep : oh ya, yesterday my friend told to me that if I want have a lot of money I must go to Jakarta. In Jakarta I can be Angkot’s Driver and if I have been a lot of money i will back to home.
Cucun : do you want to leave me alone? (cry)
Encep : No, just....... 5 month.
Cucun : hah? It’s so long honey? (cry).. how.. how.. how if on the 5 month you will cheating with another woman.
Encep : No, I never do it. I promise I will be faithful to you. I always love you my beloved, always and forever.
Cucun : (nodded in agreement)
Finally, Encep said goodbye to Cucun, and left the house.
In Jakarta
Encep : Oooohhh, is it jakarta? Eee, from here I have to go where yah? I do not know the Jakarta.
When Encep confusion, there was a handsome man running in front of him. His face was similar to Encep. The man ran regardless Encep face that looked like him. Then came the journalists and fans of the handsome men.
Journalist 1 : ah, finally I found you Ariando..
Encep : Who is Ariando?
Journalist 2 : Ariando is you. Oh my god, you forgot about your self.
Encep : No, no, no. I .....
Journalist 1 : Where are you going Ari? Everyone searched you.
Fans : Ariandoooooooooooooooooo.... I love you Ariando, I love you.
Manager : Ah Ariando. Come on, come with me! You must come back to Entertain, everyone miss you so much Ariando. Why you like this?
Encep : (Look at T-shirt) but, I’m not...
Manager : ok,ok. No problem. The most important thing you've come back. Come on, we have to attend the press conferse and re-acting. (Interesting Hand Encep)
Cause Encep’s face like Ariando’s face, Encep became actor. Manager, journalist, and all his fans don’t know if someone who they look not Ariando but Encep.

In shoting Location
Encep being told a story that will he play. Then, came the turn Encep acting.
Director : Ok, camera rolling and action! Cut! your acting so bad Ari. Juliet... Stefani.. Come here! Teach him to acting! Maybe, he so long leave entertain. So, he forget everything about acting. I will go to sleep. Bye..
Juliet and Stefani : byeee bosss...
Juliet : Why Ariando? You’re famous actor, why your acting so bad? (touch Encep’s solder)
Stefani : yaa Ariando, why? You can tell to us about that. (Touch Encep’s face)
Encep : Ok. I will tell you what my problem. I have accident in the past, so I forgot my self, I forgot about acting, I forgot everything about my life.
Juliet and Stefani : Oh my God! Is it true? No problem, We will help you Ari?
Encep : Oke, Thank you so much Juliet, Stefani.

*Days 2
Director : Ok, camera rolling action!
Encep acting with Juliet and Stefani. Now, His acting so good.
Director : Yup, good. (tepuk tangan) You’re so good Ari. Ah, I proud to you.
Day by day, Encep’s acting good. And not just it, Encep so close with Juliet and Stefani. He always dating, shoping, and traveling together.
But, Encep forgot his promise. If he will back to home after 5 month.


In Encep’s House
Cucun : Where are my beloved husband? Why he don’t come back to home? I’m very afraid with him. What I must I do, Ya rabb? (Cry) aha, I must go to Jakarta, I must meet with my husband. I’m very miss my husband and our child too. Oke, I will prepare and I go to Jakarta. My Love, I’m coming.....!

In Jakarta
Cucun : (scratching her head) where I am? I don’t know Jakarta.
Cucun show Encep’s foto and ask to all people where is my husband.
Tukang Jamu : Jamu.. Jamu.. Do you want Jamu?
Cucun : Oh, yes I want. I want drink a glass of buyung upik.
Tukang jamu : wait a minute Mrs..
Cucun : By the way, you know it? (show Encep’s foto)
Tukang jamu : yaa.. I know.. I know, He is Ariando. Ya, Ariando is famous actor. He’s very handsome.
Cucun : (choke) Ariando? Famous actor? Hahaha.. No he is my husband. His name’s Encep Surencep. He just Angkot’s driver.
Tukang jamu : Really? But he like Ariando. If you don’t believe me, you can go to Jl. Thamrin Number 99.
Cucun : Yes, I’ll go. Thanks.
Tukang Jamu : you’re welcome. Jamu... Jamu... Jamu...

Cucun go to Jl. Thamrin no 99 to meet Encep
Cucun : Ah, he is My beloved husband. My husband.. My husband.. My husband.. (close to Encep)
Oh my lovely, I miss you so much. Why you don’t come back to home?
Juliet : who is she ari?
All people look at Encep
Encep : She is.. She is... a crazy woman.
Cucun : Hah? I’m not crazy woman I’m your wife.
Encep : No, no. Don’t believe it.
Stefani : I think Encep’s say is true. I think that’s imposible if Ariando have a ugly wife.
Juliet : haha.. ya I think so Stefani. Maybe she’s very fans to Ari, and became crazy because Ari. Hahaha
Cucun : Ari? He’s not Ari He’s Encep Surencep. He’s my husband. And it’s our child. We will became parents soon.
Encep : Look! She really a crazy woman. She’s pregnant and she told that he’s my child. Its imposible. Right?
Juliet and Stefani : Right!
 Encep : You better get out from here! Get out!
Cucun : You are too much. I hope you will also pregnant like me, and feel what I feel. You are mean. I hate you!
Encep, Juliet, Stefani : (Laugh)

*Next day, When Encep wake up.
Encep feel nauseous, and she began to vomit. Then the manager came to see Encep.
Manager : Excuse me.. Anybody home?
Because no one answered finally Manager of the entrance. Encep just out of the shower, and the manager was very surprised to see that as the stomach Encep pregnant.Manager : Hah.. Hah.. What happen with your stomach Ari?
Encep : My Stomach? (Look at his stomach) aaaaaa..... what happen with.. with.. aaaaaaa... You must help me! Come on!
Manager : Ya, of course. Come on!

Encep and his manager go to hospital.
Manager : Doctor, Doctor, help my actor. Please help him
Doctor : haaaaaaaaaaaaaahhhhh????? You.. you.. you.. you’re Ariando, right? Oh my god, today’s lucky day. Oh yaya, I’m your big fans. Emm, ya, we must take a photo together. (Take a photo with Encep)
Manager : Stoooooooooooopppppppppppppppppp.... Doctor, He need your help. Look at his stomach! He pregnant Doc, He pregnant.
Doctor : Oh pregnant.. Hah? Pregnat! Oh my god, oh my god, He is a man, How he can pregnant?
Manager : That’s a problem Doctor. Can you help him?
Doctor : Hmm.. Ok I’ll try.
Doctor issued injections and other surgical instruments. However, all efforts in vain.
Doctor : Sorry my idol, I can’t help you. Please, forgive me!
Encep : No problem, Thanks.
Encep and His Manager go to another place.
In Nyi Brojol’s Home
Manager : Morning Nyai, This’s my actor. He have a problem. His problem is ...
Nyi Brojol : Ya ya ya, I have been know his problem. Is he pregnant?
Manager : Right! How you can know about that Nyi?
Nyi Brojol : I see his stomach. Hahaha..
Manager : Ohhhh.. Can you help him?
Nyi Brojol : Sure. I can help him. But you must to pay Rp.100.000.000,00.
Manager : Deal!
Nyi Brojol pulled out all the equipment to help Encep. Encep and the manager was very surprised to see the tools used. Because too scared, they decide to go.
Nyi Brojol : Hey.. hey.. where are you going? Hey.. Still here. Heyyyyyyyyyyy...
Encep and his manager go to another place again. They go to another hospital.
Doctor : Hello, Can you help you?
Manager : Ya, my actor have a problem. When he wake up, he pregnant.
Encep : Doc, Help me Please. I don’t know about it. Please help me doc!
Doctor: Please login.
Encep lying in the operating room. He was forced in operation.
Doctor : Are you ready Mr. Ari?
Encep : Yes
Doctor : Bismillahirahmanirahim.. I hope the operation will be success.

Encep wake up, and out of His manager is still knocking on the door. Turns Encep just dreaming. But his dream was successfully remind him over all his fault.
Encep opened the door and explained everything to the manager.
Encep: I must clarification about my self. Actually, I'm not Ariando I'm Cecelia Surecep. I go to Jakarta for be public transportation's driver. But, you asked me to be an actor. I know I was wrong, I should have told you earlier. So, please forgive me.
Manager: I also apologize for having forced you to come with me.
Encep: Thanks for all. You're a great manager. I must back to home, and apologized to my beloved wife.
Encep be getting ready to follow her back to the village. Not unexpectedly, he saw his wife was still at the station. Encep pursuit of his wife.
Encep: Cucunnnnn .... Cucunnn ... waiting for me cun ... cucunnnn ...
Cucun keep up on kerata, regardless Encep. Encep very sorry for the offense.
Encep: Forgive me Cun .. Forgive me .. Forgive me ..
Turns Cucun yet departed, and he heard an apology from Encep. They returned to live happily.
Encep: Cucun ...
Cucun: Encep ...
Encep: Cucun ..
Cucun: Encep ...
Encep: Cun .. Forgive me ..
Cucun: I have forgiven Cep. Because I love you ..
Encep: I love you more honey ..


Created by Mumut :)
THE END








40 Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri

Assalamualaikum ya akhi.. J
     Buat kalian para laki-laki remaja atau laki-laki dewasa pasti mau dong berumah tangga? Istri yang kayak gimana sih yang kalian inginkan? Yang sholehah, baik, cantik, cerdas, dannnnnnnn yang lain-lain..
     Eits, sebelum kalian menghayal tentang kriteria istri idaman kalian, lebih baik jika kalian tahu apa saja tanggung jawab Suami terhadap Istri. Berikut ana mau bahas apa saja yang menjadi tanggung jawab suami terhadap istri. Check it out!
1.  Menghayati fungsi suami terhadap istri

Allah berfirman dalam QS. An-Nisaa’ ayat 34 yang artinya :
“Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena allah telah lebihkan mereka sebagian atas sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian hartanya..”
     Tugas seorang suami itu bukan hanya memberi uang terhadap istrinya agar istrinya tersebut bisa belanja kebutuhannya. Tapi jauh besar dari itu tugas seorang suami adalah sebagai orang yang mengatur, mendidik, meluruskan dan memberi komando dalam rumah tangganya.
2.  Memberi Belanja (Nafkah)

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 233 yang artinya :
“...Dan kewajiban ayah memberi rizki dan pakaian kepada peran ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya..”
     Rizki yang dimaksud dalam ayat ini ialah makanan secukupnya, pakaian baju atau penutup badan, dan ma’ruf yaitu kebaikan sesuai dengan ketentuan agama, tidak berlebihan dan tidak berkekurangan.
3.  Memenuhi persyaratan Istri atau Keluarganya
Menurut Ibnu Qayyim ada beberapa ketentuan penting, yaitu :
1)    Istri dapat membuat persyaratan tertentu kepada suaminya saat ijab kabul, misalnya tidak mau dimadu. Maka jika suami tidak memenuhinya, istri boleh membatalkan pernikahan.
2)   Syarat yang sudah melembaga di lingkungan masyarakat. Misalkan, di lingkungan istri, istri tidak boleh dibawa keluar dari lingkungan rumah.
     Jika sebelum atau sesudah ijab kabul sang suami menerima syarat-syarat tersebut maka ia wajib melaksanakannya.
4.  Menyediakan Rumah
          Adalah suatu kebutuhan dasar yang wajar suami istri memerlukan tempat berteduh. Di dalam rumah itulah suami dan istri akan membangun kehidupan dan membangun bina rumah tangga mereka.
5.  Melunasi Hutang Mahar
     Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan :
Dari ‘Aisyah, ia berkata : “Rasullah SAW, menyuruh saya memasukkan perempuan ke dalam tanggungan saya sebelum ia membayar sesuatu (maharnya).”
     Jadi, apabila dalam akad nikah suami belum membayar lunas mahar yang diminta istrinya, maka ia wajib melunasi hutang mahar tersebut.
6.  Berhias Diri untuk menyenangkan istri
     Banyak keluhan dari istri atas penampilan suami mereka. Padahal istri pun berhak menuntut suaminya berdandan sabagaimana para suami menuntut mereka untuk berdandan.
7.    Mengurus Anak-Anak Istri
     Bila anak-anak istri dari suaminya terdahulu dibawa oleh ibunya ke rumah ayah tirinya, mereka wajib dipelihara dan dididik menjadi anak-anak shaleh.
8.  Memenuhi Kebutuhan Seksual Istri Dengan Baik
     Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 223 yang artinya :
“Istri-istri kamu adalah (laksana) ladangmu. Kerena itu datangilah ladang kamu itu kapan kamu kehendaki; dan persiapkanlah bekal untuk diri kamu dan takutlah kamu kepada Allah; serta katahuilah bahwa kamu pasti akan menjumpaiNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang mukmin.”

9.    Tidak Menyenggamai Istri Ketika Haid
     Selama istri sedang haid, maka suami tidak boleh mendekati istri.
10. Memperlakukan Istri Dengan Sopan dan Hormat
          Suami wajib menghormati istri, berlaku sopan kepada istri, melunakkan hati istri, dan bersikap halus dan sabar kepada istri.
11.  Menasehati dan Membina Akhlak Istri  
     Rasullah SAW bersabda : “Nasehatilah wanita itu baik-baik, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk; dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling teratas. Jika kau berlaku keras dan meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Tetapi jika engkau biarkan maka akan tetap bengkok. Maka berilah nasihat baik-baik kepada para wanita.”
12. Mendahulukan Kepentingan Istri daripada Kepentingan Orang Lain
     Islam menetapkan orang yang paling dekat dengan suami adalah orang yang wajib didahulukan kepentingannya daripada orang lain.
13. Menyuruh Istri Shalat
14. Menyuruh Istri Berjilbab
15. Menjauhkan Istri Dari Perbuatan Dosa
16. Meringankan Beban Kerja Istri
17. Memaafkan Kekurangan Istri
18. Menggilir Istri Dengan Adil Bila Berpoligami
19. Menghukum Istri Bila Berbuat Durhaka
20. Mengajak dan Mendorong Istri Melakukan Ibadah dan Syiar Islam
21. Segera Pulang Jika Selesai Urusan Diluar
22. Mengambil Penengah Jika Ada Perselisihan Dengan Istri
23. Memberi Pesangon Kepada Istri Selama Iddah
24. Segera Menemui Istri, Jika tertarik Kepada Wanita Lain
25. Tidak Menyakiti dan Mengusir Istri
26. Tidak Menjadikan Istri Sebagai Pemimpin Rumah Tangga
27. Tidak Membangunkankan Istri Jika Pulang Tengah Malam
28. Tidak Membawa Istri Ke Pemandian Umum
29. Tidak Bersumpah Menjauhi Istri Untuk Selama-lamanya
30. Tidal mendhihar Istri
31. Tidak Menuduh Istri Berzina Tanpa Bukti Sah Secara Islam
32. Tidak Menarik Kembali Mahar Dari Istri
33. Tidak Memadu Istri dengan Saudara atau Bibinya
34. Tidak Menempatkan Istri Serumah dengan Ipar Lelaki
35. Tidak Menyenangkan Hati Istri dengan Melanggar Agama
36. Tidak Sewenang-wenang Menceraikan Istri
37. Tidak Menghalangi Istri Minta Cerai, Jika Alasannya Sah
38. Mengantarkan Istri Pergi Haji
39. Tidak Menceritakan Hubungan Suami Istri Kepada Orang Lain
40. Rela Atas Kematian Istri
     Oke Akhi, semoga info tersebut bermanfaat. Dan bisa menjadi pedoman Akhi untuk menjadi suami yang baik sehingga bisa menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah.Amiin..
Wassalam..
Sumber : Thalib,M. 1997. 40 Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri.  Bandung : Irsyad Baitus Salam.



TakdirMu yang terbaik



                Kadang kita sering berfikir, kenapa kita hidup seperti ini? Kenapa paras kita tak seelok selebriti? Kenapa fikiran kita tak sebrilian Pak Habibie? Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? Lalu siapa yang akan menjawab semua pertanyaan kita itu. Jika kita bertanya pada manusia, kita hanya mendapat jawaban “Entah, Tidak tahu, Takdir kali” sama sekali tak memuaskan kita akan pertanyaan tersebut. Ketika kita bertanya pada langit, langit hanya mampu mengirimkan bintang-bintangnya agar kita merasa terhibur dan tak menanyakan hal itu lagi. Namun, sesungguhnya Allah telah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut lewat diri kita sendiri. Ya, Allah mengirimkan jawaban atas pertanyaan tersebut lewat hati. Jika kita peka, kita pasti bisa merasa jika apa yang telah ditakdirkan oleh Allah adalah yang terbaik untuk kita. Cobalah tengok kepada saudara-saudara kita yang lebih tidak beruntung dari kita, ada yang tidak punya kaki, tangan, ada yang tidak bisa berjalan, mendengar, berbicara, melihat. Iya, saat kita melihat mereka kita pasti merasa kasihan, iba dan lain sebagainya. Tapi... apa kalian tidak pernah tahu bahwa mereka mempunyai jutaan kelebihan yang tidak kita punya. Yakinilah, Takdir Allah pasti yang terbaik J

Ikhlas bukan berarti pasrah

“kasih ibu kepada beta.. tak terhingga sepanjang masa....” pengamen anak laki-laki itu terlihat lagi di pinggir lampu merah. Setiap sore saat aku pulang bekerja, anak itu selalu ada.
Dengan pakaian yang amat sangat tak layak, penampilan berantakan, kotor, dan bau. Kadang aku berfikir dalam hati, kemana orang tuanya. Apakah mereka tega melihat anaknya seperti itu. Berjalan diatas panasnya aspal jalanan dan teriknya sinar sang surya. Saat itu aku sungguh penasaran dengan anak itu, aku turun dari mobil dan menghampiri anak itu. Air muka anak itu berubah dari lelah menjadi cerah ketika melihatku, mungkin ia berfikir aku akan memberi uang atas nyanyiannya. Kuperhatikan ia dari ujung rambut sampai ujung kaki, sungguh tak menarik sama sekali. Karena aku tak kunjung memberinya uang, akhirnya ia kembali melanjutkan nyanyiannya. Bukan suara yang bagus untuk seorang penyanyi, bahkan gitar yang dimainkannya pun sama sekali tak sesuai nadanya. Tapi, ketika ku lihat ia mengamen ada satu hal yang membuatku takjub terhadapnya. Senyuman. Ya, senyuman dia sungguh indah. Senyum yang benar-benar tulus, sama sekali tak tergambar dari raut mukanya.
“Hei.. de.. sini” kata ku memanggilnya.
Ia kemudian menghampiriku.
“Ada apa ka?” tanyanya
“Apa kamu mau bernyanyi untuk kaka.. lagu apa saja nanti kakak bayar” pintaku.
“Tentu ka, itukan memang pekerjaanku” sahutnya senang.
Sebuah lagu dengan judul “yang terbaik untukmu ia lantunkan. Sungguh aku sama sekali ingin mendengar suaranya, tapi aku ingin melihat senyumannya. Lagu itu selesai dimainkan, ia mulai menjulurkan tangannya kepadaku sebagai kode bahwa aku harus segera membayarnya. Aku memberikan uang itu kepadanya.
“Ini, terimakasih ya. Oh iya, kakak boleh bertanya sesuatu kepadamu?”
“Boleh, apa ka?”
“Kamu sekolah?”
“Sekolah”
“Oh ya? Dimana?”
“Di SD itu (menunjuk sebuah sekolah yang terbuat dari kayu, mungkin sekolah yang dibuat oleh para sukarelawan)”
“Hmm.. kamu rangking berapa?”
“Rangking 1 dong ka. Aku gitu lho” jawabnya sambil tersenyum simpul.
“Wihhh.. hebat ya kamu. Berarti kamu ngamen sambil sekolah?”
“Terimakasih ka. Iya, sehabis pulang sekolah aku mengamen hingga petang. Setelah itu, aku mengantarkan pakaian yang sudah dicuci oleh ibu ke pemiliknya. Sekitar jam 9 malam baru aku belajar. “
“kamu ga cape de?”
“Engga, aku lebih capek jika aku harus hidup seperti ini terus. Ibuku selalu berkata padaku, untuk selalu bekerja keras. Karena nasib itu hanya dapat diubah dengan kerja keras.”
“Ibu kamu pasti seorang wanita hebat”
“Iya, dia memang seorang wanita yang sangat hebat. Ia menjadi single parents setelah ayah meninggal. Ia menjadi buruh cuci, menjaga anak tetangga, menjadi buruh tani demi keluarga kami dan untuk menyekolahkanku. Sebetulnya dia melarangku untuk mengamen, dia bilang bahwa tugasku hanyalah belajar. Namun aku sungguh tak tega melihat ibu membanting tulang sendirian. Alhamdullilah, kini ibu sudah mengizinkanku untuk membatunya.”
“De, apakah kamu ikhlas dengan segala yang menimpamu? Apa kamu tak pernah menyalahkan Allah atas nasibmu itu?”
“Ikhlas, sungguh ikhlas. Tidak, dan jangan sekali-kali melakukannya. Aku diberi nafas yang tak pernah berhenti selama 24 jam oleh allah, aku diberi anggota tubuh yang sempurna oleh alllah, aku di beri akal untuk difikir oleh allah. Lalu, apakah aku masih pantas untuk bersikap seperti itu kepada Nya?. Aku Islam. Oleh karena itu aku wajib mempercayai qada dan qadarnya Allah. Itu pasti terbaik untukku.”
“Jika kamu ikhlas dengan semua itu, lantas kenapa kamu masih sekolah? Dan kamu berkeinginan untuk hidup lebih baik?”
“Ka, ikhlas itu bukan berarti pasrah. Jika kita mendapat masalah, jika keinginan kita tidak tercapai, jika hidup kita tidak sebahagia orang lain kita harus ikhlas menerimanya, tetapi bukan berarti kita itu pasrah dan membiarkan itu semua tetap terjadi kepada kita. Misal, kita mempunyai mimpi. Lalu kita sudah berusaha sekuat tenaga, berdoa semaksimal mungkin lalu kenyataannya mimpi itu tidak tercapai. Kita harus menerimanya, namun mimpi itu tak boleh padam dari dalam hati kita. Kita harus kembali bangkit, untuk memperjuangkan mimpi-mimpi itu lagi bahkan membuat mimpi yang lebih besar. Dengan usaha yang lebih besar, dan berdoa yang lebih besar. Kita harus bangun, bangun, dan bangun lagi setelah kita terjatuh. Bukan hanya meratapi kegagalan kita, dan terus menerus mengeluh pada Allah. Itu sama sekali tak akan menyelesaikan masalah.”
Berlinang air mata di mataku. Bagaimana bisa seorang pengamen cilik yang hidupnya lebih sulit dariku bisa berkata demikian hebatnya. Bagaimana mungkin dengan kesusahan yang ia punya, ia memiliki hati yang besar dan memaknai kesusahannya itu dengan bijaksana. Malu. Sungguh malu. Kenapa anak ini bisa bersikap seperti itu, sedangkan aku tidak bisa. Hidupku kini berkecukupan, mobil ada, rumah ada, orang tua masih lengkap, namun ketika ku mendapat kesulitan aku selalu bersikap seolah-olah akulah orang yang paling sengsara di muka bumi ini. Menyalahkan Allah. Berfikir bahwa Allah tidak adil, karena memberikan kesulitan itu padaku. Lihat anak itu, bahkan ia masih sanggup tersenyum tulus pada setiap orang walaupun orang-orang itu telah menghinanya, ia bahkan bisa mengajariku cara memaknai ikhlas yang sesungguhnya. Aku salah. Salah besar. Aku berhambur memeluknya. Di pelukannya aku menangis.
“Terimakasih sayang, kamu telah mengajarkan kakak apa arti ikhlas dan bagaimana memaknai hidup dengan bijaksana. Terimakasih atas senyum tulusmu. Terimakasih atas kekuatannmu, dan kesederhanaanmu”

Sungguh, hari ini aku telah belajar banyak hal dari seorang pengamen cilik. Yang hidup di bawah kolong jembatan, berpakaian kotor dan bau, tidak rapih, kusam, namun dia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh banyak orang bahkan orang-orang bergelar profesor dan orang-orang berdasi pun belum tentu memilikinya. Keistimewaannya itu adalah hati yang mulia. Yang selalu membuat dia senantiasa bersukur, ikhlas menerima cobaan, dan mengajarkan orang-orang sepertiku bagaimana cara memaknai hidup sesungguhnya. Kini aku belajar, bahwa “Ikhlas itu bukan berarti pasrah”. Terimakasih dek.

"Created by Mumut"