SEBUAH DOA

Kutulis puisi ini menjelang dinihari
Sambil merasa malu diri
Sebab jujur saja aku tak tahu pasti
Harus kumulai dengan kata yang mana
Sebagai ungkapan rasa
Namun begitu kan kuikuti saja
Tarian jari-jemariku ini
Tanpa basa-basi
Bagai lakumu yang sejati
Hari ini kunampak binar di matamu
Yang melindungi
Yang mengayomi
Yang meneduhi

Itulah setidaknya yang kutahu
Sedikit banyak tentang dirimu
Hingga bersit sayangku padamu
Bagai kasih seorang kakak terhadap adiknya
yang telah lama
Lena dalam kembara
wahai, wajah yang sering merona!
Ada tanya yang ingin kutatah di hatimu
Gerangan ke mana langkahmu kan dituju
Gerangan ke mana jejakmu kan dibawa
Gerangan ke mana imajimu kan diuji
Gerangan ke mana, gerangan…
gerangan, gerangan…
Namun kutahu bijakmu
Adalah jejak surga
Yang patut disyukuri
Separuh napas yang kau miliki
… wahai, wanita yang rendah hati!
Kurangkai doa untukmu
Semoga Allah selalu
Memberkahi setiap desah napasmu
Dalam diam dalam ragu
Maka genggamlah senantiasa
Asamu, imajimu, rindumu, pukaumu
Dan semua milikmu
Atas nama Ilahi Robbi
Jangan pernah lepaskan lagi
Walau satu inci sekalipun
Jangan pernah, jangan pernah
Hingga izroil menyalamimu
suatu saat nanti
tuk neng mutia yang sedang milad... jaga nama baik sunda,bangsa dan agama...
washington DC,
midnight 15 june 2012
Puisi ini di tulis oleh Ka Andy saat saya ulang tahun ke 15 tahun :) Terimakasih ka {}
No comments:
Post a Comment